Lakakerja Kembali Terjadi, Nandar : Dimana Perhatian DPRD dan Pemko Dumai ???

Redaksi

Sabtu, 18 September 2021 - 00:31:38 WIB Di Baca : 5670 Kali

Cetak

Lakakerja Kembali Terjadi, Nandar : Dimana Perhatian DPRD dan Pemko Dumai ???

Nandar (Ketua Faptekal Dumai)

Dumai (Lineperistiwa.com) - "lnnalillahi wainnailaihi rojiun". kalimat pertama terucap dari seorang Nandar, selanjutnya pria berperawakan sedikit gempal tersebut menambahkan.

"Kami dari Forum Aksi Tenaga Kerja Lokal (Faftekal) Kota Dumai mengucapkan duka cita mendalam kepada korban kecelakaan kerja (lakakerja) yang terjadi di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Dumai, yang terjadi kemarin dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan ini". ungkapnya Jumat (17/09/2021) melalui pesan WhatsAap.

Aktivis buruh yang getol perjuangkan nasib kaum buruh tersebut menyoroti terjadinya lagi lakakerja yang menimbulkan korban jiwa dari buruh. Beruntunnya lakakerja di Kota Dumai layak di pertanyakan, dan semestinya harus menjadi perhatian semua pihak, terutama pemangku kebijakan seperti Pemerintah Kota (Pemko) melalui instansi terkait, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Namun sepertinya tidak ada gerakan untuk menindaklanjuti lakakerja yang telah terjadi dengan memakan korban jiwa tidak sedikit dari pihak pekerja. Dengan kejadian beruntun tentu ada yang salah dalam fungsi pengawasan oleh instansi terkait. Namun tindakan nyata untuk menyikapi secara serius persoalan lakakerja di Kota Dumai sepertinya tidak menjadi prioritas, seperti ungkapan Nandar selanjutnya.

"Lagi dan lagi lakakerja terjadi, miris! seakan-akan nyawa pekerja tidak menjadi prioritas utama dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, beruntunnya lakakerja menjadi bukti dan itu tidak bisa di pungkiri, terkesan Pemerintah melalui pihak berkompeten dalam bidang ketenagakerjaan tidak pernah serius dalam memperjuangkan penerapan penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap perusahaan yang berdiri di Kota Dumai". urainya.

"Lemahnya pengawasan sangat kita sesalkan, apa mereka anggap nyawa pekerja akan impas dan tak masalah apabila pampasan diberikan, kalau itu pemikiran mereka sangat keterlaluan dan tak pantas, timbulnya pemikiran ini sebagai hal wajar, karena sampai sekarang tidak terlihat tindakan kongkret dan nyata dilakukan, sebagai contoh, Hearing (dengarpendapat) saja terkait lakakerja di PT Sari Dumai Oleo (SDO) sampai sekarang belum digubris". ujar Nandar dengan raut sesal.

Lanjut Nandar "Permohonan Hearing di sampaikan 02 Agustus 2021 kemarin terkait lakakerja kerja yang terjadi di PT. ESM, PT. SDO dan PT WILMAR belum terealisasi, dan sekarang terjadi lagi di BUMD PT Pembangunan, sepertinya DPRD dan Walikota kehilangan nyali untuk memanggil para pihak Perusahaan yang diduga lalai dalam penerapan penyelenggaraan K3 secara terbuka di depan publik atau ada sesuatu yang disembunyikan, dan tidak boleh diketahui publik".

"Kalau masalah Dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) sepertinya paling garang maju ke depan untuk mengolahnya dengan modal bahasa Transparansi" bak seperti Pahlawan tetapi kalau untuk memperjuangkan tentang Jaminan Keselamatan dan Kesejahteraan buruh ibarat pepatah seperti "Bayi yang menangis ketika haus dan diam ketika diberi susu".

"Secerdas dan sepedas apapun komentar kita terhadap kinerja Walikota dan DPRD tentang Ketenagakerjaan tetap dianggap angin lalu, jangan salahkan apabila ada penilaian, jika tak ada untung secara pribadi maupun politik tidak perlu ditangapi dan akhirnya yang jadi korban tetap buruh di lapangan, Innalillahi Wainnailaihirojiun". pungkas Nandar kecut.

Seperti diketahui dugaan lakakerja baru saja terjadi di areal kerja BUMD PT Pembangunan Dumai, tepatnya Lokasi Baching Plant KM 9 Jl Raya Bukit Timah pada Senin (13/09) sekira Pukul 13.00 WIB, akibatnya pekerja berinisial BP meninggal dunia. Media ini juga sempat menghubungi pihak BUMD PT Pembangunan melalui salah satu Direktur sehari pasca kejadian, namun tidak ada tanggapan.***(DM/ZA)