Kampar (Riau), Lineperistiwa.com
Beredarnya kabar terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi dengan cara memanipulasi data premi karyawan salah satu Afdeling di perusahaan milik PTPN V Kebun Tamora ternyata bukan isapan jempol belaka.
Berdasarkan keterangan salah satu sumber yang enggan disebutkan identitasnya menyebutkan bahwa oknum Asisten dan Mandor 1 berusaha mengkondisikan sejumlah Awak Media dan anggota LSM dengan cara menawarkan sejumlah uang untuk menutupi kasus tersebut.
Menurutnya pengondisian tersebut dilakukan agar Awak Media dan anggota LSM tidak memperpanjang terkait masalah dugaan manipulasi data premi karyawan tersebut. Sehingga masalah selesai serta tidak ada laporan dan meminta agar berita tidak dinaikkan.
"Oknum Asisten dan Mandor 1 menawarkan sejumlah uang dengan maksud dan tujuan agar masalah tersebut tidak diperpanjang dan berita tidak dinaikkan," ungkap nara sumber yang enggan disebutkan identitasnya, pada Senin (9/1/2023).
Hal ini juga dikuatkan dengan bukti rekaman percakapan antara oknum Mandor 1 tersebut dengan salah seorang wartawan dari salah satu media cetak dan online.
Ia menambahkan, dalam rekaman percakapan yang berdurasi 4 menit 11 detik itu, oknum Mandor 1 menawarkan sejumlah uang kepada wartawan agar berita tidak di upload.
"Saya mohon petunjuk sama bapak lah, pokoknya kayak manalah supaya berita tersebut tidak di upload," kata oknum Mandor 1 dalam rekaman percakapan tersebut.
Sementara itu, dari bukti rekaman percakapan lainnya antara oknum Mandor 1 dengan salah seorang anggota LSM juga menunjukkan hal yang sama. Pada rekaman percakapan tersebut diketahui bahwa oknum Asisten menawarkan sejumlah uang.
Selanjutnya Awak Media menghubungi Asisten dan Mandor 1 melalui WhatsApp (WA) untuk konfirmasi terkait hal tersebut, namun yang bersangkutan tidak merespon.
Begitu juga dengan Manager Kebun Tamora Farid Muzakki yang terkesan memilih bungkam saat dikonfirmasi. Hingga berita ini dinaikkan belum ada keterangan resmi dari pihak PTPN V Kebun Tamora. (Tim)
Bersambung...