Kota Dumai (Riau), LPC
Kilang Pertamina Dumai memastikan operasional kilang di seluruh unit operasi, baik Kilang Dumai maupun Kilang Sungai Pakning berjalan dengan andal dan normal selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam menjaga keberlanjutan rantai pasok suplai energi bagi masyarakat, khususna di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Kepastian tersebut telah dijalankan sejak periode libur panjang Natal 2025 pada 25–28 Desember dan berlanjut hingga periode 29–31 Desember 2025, seiring dengan diterbitkannya Surat Edaran pemerintah terkait kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kondisi ini mengakibatkan terjadinya peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat selama libur panjang, yang ditandai dengan kenaikan volume kendaraan di sejumlah wilayah, termasuk Provinsi Riau.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Kilang Pertamina Dumai Agustiawan, menyampaikan bahwa Kilang Pertamina Dumai memastikan kondisi stok BBM dalam keadaan aman dengan dukungan operasional kilang yang berjalan selama 24 jam penuh melalui sistem kerja berbasis shift. Selain itu, perusahaan juga terus melakukan pemantauan dan koordinasi guna memastikan keandalan operasi serta penerapan aspek HSSE dengan menjalankan plant patrol secara berkala serta penguatan sinergi dengan para pemangku kepentingan terkait, guna memastikan kelancaran proses distribusi energi.
“Kilang Pertamina Dumai terus meningkatkan kesiapsiagaan agar operasi kilang berjalan optimal, sehingga proses pengolahan BBM untuk masyarakat dapat dilakukukan tanpa hambatan,” ujar Agustiawan.
Untuk memastikan seluruh aktivitas operasional berjalan aman dan terkendali, Kilang Pertamina Dumai turut memperketat tingkat kewaspadaan terhadap berbagai potensi gangguan, baik operasional maupun non operasional. Langkah ini dilakukan melalui pemberian arahan konkret dan menyeluruh kepada seluruh pekerja, mitra kerja, serta kontraktor perusahaan sebagai bentuk pengendalian risiko.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko, manajemen Kilang Pertamina Dumai menginstruksikan seluruh tim yang bertugas di lapangan untuk menjalankan komitmen aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) serta mengimplementasikan 8 Arahan Direktur Utama Pertamina sebagai langkah pencegahan insiden berulang, penilaian risiko HSSE di masing-masing area kerja, serta peningkatan frekuensi pengawasan dan patroli pada pekerjaan berisiko tinggi dan area rawan.
Agustiawan menambahkan, dari sisi pengamanan operasional, Kilang Pertamina Dumai juga terus memperkuat sinergi dengan unsur TNI dan Polri dalam menjaga keamanan Objek Vital Nasional (Obvitnas).“Pengamanan kilang telah diperketat melalui pembentukan dan pengaktifan satuan tugas pengamanan,” tambahnya.
Selain itu, Kilang Pertamina Dumai juga mengingatkan seluruh pekerja dan mitra kerja untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai aspek, meliputi kegiatan operasional, prosedur keadaan darurat, kondisi peralatan kerja dan instalasi, kesiapan tim yang bertugas, aspek keamanan, penerapan buddy system, pengelolaan kelelahan kerja (fatigue management), serta potensi cuaca ekstrem seperti banjir dan petir. Imbauan tersebut tidak hanya mencakup di area operasi kerja Kilang Dumai, tetapi juga berlaku di lingkungan perumahan dinas Komperta Bukit Datuk.
General Manager Kilang Pertamina Dumai, Iwan Kurniawan menegaskan bahwa penguatan kewaspadaan HSSE menjadi bagian penting dalam menjaga keberlanjutan operasi kilang.
“Keselamatan dan keamanan operasi menjadi prioritas utama, terutama pada periode dengan aktivitas tinggi seperti Nataru. Operasi yang aman adalah kunci agar kilang tetap dapat menjalankan perannya sebagai objek vital nasional,” tutup Iwan.
Melalui penguatan keandalan operasional dan peningkatan kewaspadaan HSSE, Kilang Pertamina Dumai menegaskan komitmennya dalam menjaga pasokan energi tetap aman, andal, dan berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya di wilayah Sumbagut, selama periode libur Nataru 2026.