Rohul (Riau), Lineperistiwa.com
Potret wajah Kota Ujungbatu sudah berapa minggu ini ramai jadi pembicaraan publik. Khususnya bagi pengguna bermotor jalan jalur dua, bila tidak hati-hati bisa masuk lubang besar. Entah sudah berapa orang pengguna bermotor nyawanya hampir melayang. "kayak pantek kulihat jalan ini bang, hampir mati aku masuk lobang" ujar Kontuik ngaku mobil Avanzanya hampir terguling dijalan jalur dua Ujungbatu. Termasuk seorang IRT lagi bunting manis nyaris keguguran karena terjatuh dari Motor Kerusakan jalan yang belum lama diaspal oleh PT SCW grup itu, seharusnya membuat pengguna jalan merasa nyaman. Tapi mala sebaliknya jalan yang baru diperbaiki makin rusak berat. Apa lagi dimalam hari hujan deras lubang-lubang jalan jalur dua tidak kelihatan. Banyak yang terjebak dan nyaris terjatuh.
Termasuk depan RM Jaso Bundo dekat Kantor Camat Ujungbatu, kondisinya jalan jalur dua kalau tidak hati-hati bisa patah tulang.
"Alhamdulilah, Tuhan masih melindungiku, aku pernah jatuh dilobang besar itu, tapi aku hanya patah gigi" kata Kadrun dan Kampret kepada penulis, Rabu (11/5).
"Kesal sih bang, tapi sama siapa kami lampiaskan kekesalan. Kalau hanya barang yang rusak masih bisa diganti, tapi bila nyawa siapa yang bertanggung jawab," keluhnya.
Ironis sekali, jalan lintas provinsi pada ruas jalan jalur dua Tandun, Kota Ujungbatu dan Pasir Pangaraian merupakan proyek
yang menggunakan uang rakyat miliaran rupiah, diduga kuat aspal yang digunakan tidak sesuai standar, ditambah lagi lemahnya pengawasan dari instansi terkait." Tak eloklah bang, kita menyalahkan sepihak saja, lihat saja jalan jalur dua itu, tiap hari banyak dilalui truk angkut TBS, Sirtu yg muatannya melebihi kapasitas" ujar salah seorang warga yg tak mau ditulis namanya. Kepala Dinas PUPR PKPP Riau, Arip Setiawan ketika dikonfirmasi seputar hancurnya jalan jalur dua di Kota Ujungbatu lewat telepon selulernya (12/5) tidak aktif.
Sangat diharapkan perbaikan jalan jalur dua Kota Ujungbatu terus dilanjutkan sebelum banyak korban berjatuhan. Pihak kontraktorpun jangan picing mata setelah pekerjaan selesai tapi realisasinya dilapangan jalan provinsi itu tahun ke tahun makin hancur dan berlobang mirip kubangan Kerbau. (***Ronggur G).