Diduga Tutupi Bobrok Oknum Karyawan, Menejer Kebun Terantam Bungkam Saat Dikonfirmasi Oleh Wartawan.
Kampar (Riau), LPC
Seperti yang diulas dalam pemberitaan Media Online beberapa waktu yang lalu terkait dugaan penggelapan Tandan Buah Sawit (TBS) yang dilakukan oleh beberapa oknum karyawan PTPN IV Palmco Regional III, Kebun Terantam Afdeling VIII Tapung hulu, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan.
Dari kesekian kali diberitakan media terkait oknum pelaku mafia tandan buah sawit milik perusahaan, Menejer Kebun Terantam enggan memberikan keterangan dan tetap bungkam saat dikonfirmasi Wartawan.
Disisi lain, kepada Awak Media, Asum mengatakan terkait berita itu sudah dipanggil yang bersangkutan yakni inisial PT dan HP untuk di BAP sebanyak tiga kali dengan hari berbeda sejak tanggal 08 s/d 10 Februari 2025.
Sementara pemberitaan yang diangkat oleh beberapa media online terjadi pada tanggal 12 Februari 2025, pukul 19.37 WIB.
"Hanya ada inisial PT dan HP, lagipula tidak ada kejelasan pasti ada atau tidaknya kerugian perusahaan, tetapi ada sanksi dan teguran yang diberikan perusahaan," katanya dalam pertemuannya dengan Awak Media.
Sedangkan di pemberitaan media itu, pelaku terduga ada lima (5) orang oknum inisial PT, HP, SG, BM, dan BB dan kerugian perusahaan juga ditemukan kurang lebih sebesar Rp 25.710.000 (Dua puluh lima juta tujuh ratus sepuluh ribu rupiah). Artinya disini sudah jelas ada pidana jika perusahaan betul-betul konsisten dan komitmen mengevaluasi demi tegaknya Standar Operasional Prosedur (SOP) di perusahaan.
Inilah yang menjadi bahan konfirmasi Awak Media kepada pihak terkait, dalam hal ini khususnya Menejer Kebun Terantam menjadi tanda tanya besar, sebenarnya ada apa dengan meraka menutup-nutupi hal itu,.
Tidak berhenti sampai disitu, Awak Media kembali mengkonfirmasi menejer Kebun Terantam Arizal Gusnadi lewat pesan whatsapp mengenai tindak lanjut temuan yang diberitakan Media, pada tanggal (12/02/2025) pukul 19.37 WIB.
Tapi sayang Menejer Kebun Terantam Arizal Gusnadi tidak merespon, tidak menghiraukan alias BUNGKAM hingga berita ini kembali tayang di publik, pada 19/02/2025 pukul 11.36 WIB.
Hal ini menjadi tanda tanya di tengah tengah warga setempat khususnya masyarakat luas, apa yang membuat berat Menejer Kebun Terantam sulit menindak lanjut berita tersebut?
Disalah satu kedai kopi, salah seorang warga mengatakan, "inilah anehnya perusahaan ini, warga kecil ngutip brondolan yang busuk-busuk di piringan dibilang mencuri dan ditangkap lalu diseret ke Polisi. Tapi kalau giliran karyawannya mencuri sawit berton-ton kalo ketahuan dilindungi dan ditutupi," ucap warga yang enggan disebutkan identitasnya.
Selanjutnya salah satu karyawan dari kebun lain yang enggan disebutkan namanya juga mengatakan, "kalau gitu model pemimpin kebun mendiam diamkan hal macam itu, dampaknya rusak dan merugikan perusahaan," katanya.
"Kenapa saya berpendapat gitu, karena sudah ada contoh iya kan, ada karyawan mencuri tapi dibiarkan tidak diproses. Kalau kayak gitu model pimpinan, enak lah karyawan mencuri curi sawit itu, aku pun mau kalo dia Menejer ku iya kan," tutupnya. (***Tim)
Hadirnya Markas Kopassus di Dumai Menjadi Kebanggaan Tersendiri, Tepat dan Lokasi Pembangunan Harus Ditinjau Ulang
Kota Dumai (Riau), LPCFatahuddin, SH, Ketua LP2LH dan Koordinator Aliansi.
Soroti Sejarah Lahan Ayu Junaidi Riski Kurniawan Sebut Ada Kejanggalan Sejak 2006
Kota Dumai (Riau), LPCPersoalan lahan di Kelurahan Basilam Baru, Kecamata.
Danramil Merbau Kapten Arh R.Sinaga Hadiri Jalan Sehat dan Aksi Bersih Lingkungan
Bengkalis (Riau), LPCMasyarakat Kecamatan Merbau menunjukkan antusiasme t.
Membangun Kepedulian, Babinsa Koramil 06/Merbau Sosialisasi Nilai Pancasila ke Warga
Bengkalis (Riau), LPCUpaya memperkokoh nilai-nilai kebangsaan terus digal.
Menakar Urgensi Transparansi Peta Hutan di Tengah Kepungan Bencana Alam
Kota Dumai (Riau), LPCRentetan bencana alam yang melanda berbagai wilayah.
Profesionalitas Polri Tangani Situasi Kamtibnas di Polsek Muara Batang, Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Tidak Terprovokasi
Madina (Sumut), LPCPolres Mandailing Natal melakukan langkah penanganan s.








