BreakingNews

  • Truk Tangki CV Teman Setia Muatan PKO Terjun Bebas Ke Parit
  • Paul Pogba Moncer di MU, Real Madrid Kembali Mendekat
  • Wanita Ini Ditelanjangi Istri Sah Ditengah Jalan Karena Sikat Suami Orang
  • Atasi Karhutla, Wagubri Akan Berdayakan Tim Satgas Penertiban Perkebunan Ilegal Riau
  • Home
  • Pariwisata
  • Sosial, Seni dan Budaya
  • Daerah
    • Pekanbaru
  • Opini
  • Nasional
    • Sumatera Utara
  • Galeri Foto
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • More
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Peristiwa
    • Pemerintahan
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Nasional
  • Galeri Foto
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Video
  • Opini
  • Daerah
  • Sosial, Seni dan Budaya
  • Pariwisata
  • Meranti
  • Kuansing
  • Inhil
  • Inhu
  • Rohil
  • Rohul
  • Dumai
  • Bengkalis
  • Siak
  • Pelalawan
  • Kampar
  • Pekanbaru
  • Sumatera Utara
  • Pilihan Editor
  • Terpopuler
  • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
PWP PT KPI Santuni Anak Yatim dan Gelar Wirid Akbar, Wujud Syukur dan Kepedulian Sosial untuk Masyarakat
Dibaca : 93 Kali
Semarak HUT ke-80 Korps Brimob Polri, 24 Tim Pelajar Se-Pematangsiantar dan Simalungun Adu Taktik di Turnamen Bola Voli
Dibaca : 105 Kali
Kapolres Tapteng Imbau Ratusan Pelajar SMKN 3 Sibolga : Jauhi Narkoba dan Taati Hukum di Sekolah dan Jalan Raya
Dibaca : 89 Kali
UKW Perdana PJS Sukses Digelar di Medan, Ini Jadwal Tujuh Kota Berikutnya
Dibaca : 102 Kali
SMA Negeri 1 Rambah Hilir Berbenah, Laksanakan Pembangunan Sesuai Juklak dan Juknis
Dibaca : 112 Kali

  • Home
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Dumai

Pemangku Kebijakan Kurang Peduli Jeritan Nelayan, Hasil Tidak Memadai Diduga Akibat Perairan Tercemar

Redaksi

Kamis, 30 Maret 2023 - 00:57:57 WIB Di Baca : 1345 Kali
Cetak
Pemangku Kebijakan Kurang Peduli Jeritan Nelayan, Hasil Tidak Memadai Diduga Akibat Perairan Tercemar

Kota Dumai.(Riau), LPC

Para Nelayan yang selama ini menggantungkan hidup dari melaut (menangkap ikan) disekitar perairan Dumai akhir-akhir ini merasakan keprihatinan sangat mendalam. 

Keprihatinan itu diakibatkan karena hasil tangkapan sangat jauh berkurang tidak seperti waktu-waktu dahulu.

Kondisi ini semakin hari semakin memburuk dan puncaknya dalam beberapa tahun belakangan situasinya semakin kronis.

Mereka (para Nelayan) beranggapan sedikitnya tangkapan dan berkurangnya hasil jaring berupa ikan, udang dan sejenisnya diduga telah terjadinya pencemaran di perairan yang selama ini menjadi ladang aktivitas mereka.

Anggapan tersebut mereka kemukakan bukan tanpa alasan tak jelas, menurut mereka selain hasil tangkapan yang jauh berkurang, ikan atau udang yang didapat terkadang banyak yang tidak layak konsumsi karena berbau limbah.

Seperti disampakan salah satu Nelayan bernama Yazid beberapa waktu lalu di kawasan Purnama kepada awak media. 

Selain Yazid, ada beberapa rekannya sesama Nalayan serta Organisasi Bidik Tipikor.

Hasil melaut sekarang jauh menurun dan tidak seperti biasa dan diperparah lagi ikan atau udang yang didapat berbau tidak sedap sehingga tidak layak dikonsumsi diduga terjadi pencemaran akibat aktivitas pabrik-pabrik yang berjejer di sepanjang pantai.

"Mencari ikan sekarang sudah sulit tidak seperti biasa dan parahnya lagi ikan yang tidak seberapa dari hasil melaut terkadang tidak bisa dijual karena masyarakat tidak mau membeli sebab ikan-ikan tersebut berbau seperti terkena limbah, saya menduga perairan pinggiran pantai sekitar kawasan industri terkena pencemaran". ungkap Lazid mengawali percakapan.

Rekan seprofesi  Lazid sesama Nelayan, Hamin menambahkan bahwa sekarang ini tidak bisa mengandalkan hidup dari hasil menjaring sebagai Nelayan.

"Susah nak mencari makan sebagai Nelayan sekarang, selain kurangnya hasil tangkapan ikannya juga seperti tercemar karena berbau, nak cari kerja lain susah dan satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakoni hanyalah menjadi Nelayan mau tidak mau tetap bertahan meski situasi semakin sulit" sebutnya dengan raut sedih.

"Biasanya dengan melaut sekitar atau kawasan pinggiran saja selama satu atau dua malam hasil tangkapan bisa menghidupi satu keluarga selama seminggu, namun situasi sekarang ini jangankan untung biaya operasional melaut saja terkadang tidak kembali, karena itu kita minta perhatian pihak-pihak terkait terutama Pemerintah karena selama ini kita tidak ada merasa di perhatikan". sampai Hamin lagi kepada awak media.

Selain Lazid, Hamin dan beberapa rekannya yang bernama Ujang, Sahrun, Jaka dan Nuar yang turut hadir meng'amini apa yang dikatakan Lazid dan Hamin. Bahwa kondisi dan situasi yang mereka hadapi sama, bukan hanya mereka saja ada sekitar ratusan warga lain yang bermata pencaharian sebagai Nelayan sekarang terancam penghidupannya.

Kepada awak media mereka sepakat mengatakan jika Daerah yang selama ini tempat mereka menjaring telah terjadi pencemaran. Jika ingin memperoleh ikan segar dan tidak berbau meski melaut lebih ketengah lagi. Tentu konsekuensi dengan peralatan yang lebih memadai dan dengan biaya operasional lebih besar.

Padahal itu yang menjadi kendala, jangankan untuk menambah sarana dan prasarana tangkap ikan yang lebih mumpuni yang ada sekarang saja tidak terawat. Karena minimnya penghasilan didapat, boro-boro untuk itu untuk makan sehati-hari saja serba kekurangan.

Selain berbincang dengan beberapa Nelayan, Mansur dari Organisasi Bidik Tipikor juga ikut nimbrung kala itu. Sebagaimana salah satu Organisasi pemerhati dan peduli Lingkungan yang eksis di Kota Dumai, Mansur bersama kelompoknya merasa iba melihat penghidupan Nelayan sekarang ini. Kepada media ia berharap agar Pemerintah Daerah dan Dinas terkait memperhatikan kehidupan Nelayan yang sekarang dalam kondisi kesusahan.

"Sekarang menangkap ikan susah sekali pun kalau dapat tidak memadai dengan waktu dan hasilnya, belum lagi ikan atau udang terkontaminasi akibat dugaan pencemaran limbah karena ikannya berbau, dan selama ini boleh dikatakan tidak ada perhatian dari Instansi terkait akibat kerusakan Lingkungan dan habitat ikan yang rusak, begitupula Pemerintah Daerah tidak pernah menyentuh dan memperhatikan kehidupan para Nelayan". ungkap pria berkumis tersebut.

"Apalagi baru-baru ini ada tumpahan Crude Palm Oil (CPO) kelaut diduga berasal dari PT Inti Benua Perkasatama (IBP) yang beraktivitas di Kelurahan Lubuk Gaung, kejadian tersebut semakin memperparah keadaan pesisir pantai karena dapat dipastikan akan membawa dampak negatif, kita dari Organisasi Bidik Tipikor berharap kejadian serupa tidak berulang kembali namun sepertinya harapan tersebut sia-sia dan salah satu alasannya karena tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah serta stake holder terkait kejadian tersebut terus berulang". urainya lagi.

Seperti diketahui belum lama ini beredar gambar dan video tumpahan CPO mengenang dilaut dan kejadian tersebut ramai diberitakan oleh media masa, namun belum terdengar apa tindak lanjut dari peristiwa tersebut. Yang mana dugaan sementara CPO tersebut berasal dari perusahan IBP bahkan ada yang menyatakan tidak berdampak, padahal dampak tidak serta merta terjadi bisa sebulan setahun atau lebih dan dalam jangka panjang.

Bahkan ada pula perusahaan yang diduga tidak mengantongi izin dan diberikan sanksi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dengan sengaja membuang air bekas cleaning tanki ke badan air (Sungai). Hal tersebut terungkap saat awak media mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung DPRD. Bahkan dalam rapat tersebut PT Dumai Paricipta Abadi (DPA) mengakui selama ini membuang sisa air cleaning tanki ke badan air atau Sungai.

Setelah RDP, Dinas terkait dan juga DPRD Kota Dumai termasuk awak media meninjau lokasi namun sampai di areal PT DPA tidak ada aktivitas sehingga sulit mendeteksi apa yang sudah terjadi karena lokasinya sudah bersih, sampai kini endingnya awak media tidak tahu persis apa kelanjutan namun beberapa media masih terus memberitakan.

Menarik menunggu sampai sejauh mana tindak nyata dilakukan oleh pemerintah dan instansi terkait terhadap kejadian tumpahan CPO atau jenis lainnya di wilayah perairan laut Dumai. Apakah akan melakukan tindakan tegas atau seperti yang sudah-sudah, media ramai memberitakan namun ujung-ujungnya reda dan hilang sendiri tanpa ada kejelasan pasti.

Namun pastinya para Nelayan yang mengantung hidup dari hasil laut akan terus menderita. Karena mereka terus merasakan akibat dampak dari dugaan terjadinya pencemaran laut dan kawasan pesisir pantai. Apakah nasib dan jeritan mereka hanya ibarat pepatah lawas 'Anjing Menggonggong Kafilah Tetap Berlalu" artinya tiada siapa yang peduli dengan nasib mereka (Nelayan) menjeritlah terus  engkau Nelayanku yang malang tiada siapa peduli.***(Red)


 Editor : Redaksi

Ikuti Lineperistiwa.com


Lineperistiwa.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Ekonomi dan Bisnis

Polda Sumut Gelar Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

Kamis, 09 Oktober 2025 - 07:23:02 WIB

Medan (Sumut), LPCKepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) bersama .

Ekonomi dan Bisnis

Paska Kejadian, Kilang Dumai Pastikan Pasokan BBM Tetap Aman

Kamis, 02 Oktober 2025 - 08:28:54 WIB

Kota Dumai (Riau), LPC Menyusul kejadian d salah satu unit operasion.

Ekonomi dan Bisnis

Pelatihan Teknis di Bea Cukai Dumai Beri Pelayanan Terbaik untuk Penerimaan Negara

Senin, 29 September 2025 - 16:56:08 WIB

Kota Dumai (Riau), LPCBea Cukai Dumai merupakan salah satu kantor dengan .

Ekonomi dan Bisnis

Meriahkan HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke 70, Polres Rohul Gelar Pasar Murah

Selasa, 16 September 2025 - 13:37:15 WIB

Rohul (Riau), LPC Dalam Rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) L.

Ekonomi dan Bisnis

KPPBC Dumai Umumkan Lelang Eksekusi Pajak Terhadap Barang Bergerak

Sabtu, 06 September 2025 - 10:10:46 WIB

Kota Dumai (Riau), LPCKantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPB.

Ekonomi dan Bisnis

Bukti Kekuatan Ekspor Sawit RI, Bea Cukai Dumai Bukukan Rp 3,59 Triliun

Jumat, 29 Agustus 2025 - 11:08:44 WIB

Kota Dumai (Riau), LPC Kota Dumai di pesisir timur Sumatera tak hany.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Lewat Komsos, Babinsa Hidupkan Kembali Semangat Pancasila di Kampung Pancasila Merbau
22 Oktober 2025
Cegah Sebelum Terbakar, Babinsa Ingatkan Warga Pulau Merbau Waspadai Api Kecil yang Mematikan
22 Oktober 2025
PWP PT KPI Santuni Anak Yatim dan Gelar Wirid Akbar, Wujud Syukur dan Kepedulian Sosial untuk Masyarakat
21 Oktober 2025
Semarak HUT ke-80 Korps Brimob Polri, 24 Tim Pelajar Se-Pematangsiantar dan Simalungun Adu Taktik di Turnamen Bola Voli
21 Oktober 2025
Kapolres Tapteng Imbau Ratusan Pelajar SMKN 3 Sibolga : Jauhi Narkoba dan Taati Hukum di Sekolah dan Jalan Raya
21 Oktober 2025
UKW Perdana PJS Sukses Digelar di Medan, Ini Jadwal Tujuh Kota Berikutnya
21 Oktober 2025
SMA Negeri 1 Rambah Hilir Berbenah, Laksanakan Pembangunan Sesuai Juklak dan Juknis
21 Oktober 2025
Patroli Karhutla Jadi Upaya Babinsa Bangkitkan Kesadaran Masyarakat Tasik Putri Puyu
21 Oktober 2025
Kampung Pancasila Jadi Contoh Sinergi Babinsa dan Warga Teluk Belitung
21 Oktober 2025
LSM KOREK RIAU Klarifikasi dan Bantah Pemberitaan Dugaan Korupsi Dana BOS di SMA Negeri Rohul
21 Oktober 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Lewat Patroli dan Komsos, Babinsa Ingatkan Warga Bahaya Buka Lahan dengan Cara Membakar
  • 2 Babinsa Ajak Warga Kampung Pancasila Hidup Sesuai Nilai Luhur Bangsa
  • 3 Polres Simalungun Salurkan 10 Ton Beras Murah untuk Masyarakat, Harga Cuma Rp 58 Ribu per 5 Kg
  • 4 Disperindag Rohul Bidang Metrologi Tera Ulang Timbangan dan Ram Sawit Bersertifikat Untuk Mencegah Kecurangan dan Melindungi Konsumen
  • 5 Bangun Kesadaran Bersama: Polsek Medan Tembung Ajak Masyarakat Wujudkan Kota Medan Bebas Macet
  • 6 Bukti Kinerja Unggul, Kilang Pertamina Sungai Pakning Raih 2 Penghargaan dari Pemerintah
  • 7 LSM KOREK Riau Soroti Dugaan Ketidakwajaran Anggaran Swakelola di BPKAD Provinsi Riau

PT. PANTAU MEDIYA JAYA
Jalan Jendral Sudirman Gang Kuini No. 04 RT 08 Kelurahan Bintan Kecamatan Dumai Kota - Kota Dumai, Riau – Indonesia , Phone. 0812 6782 0353 - 08126838909
Email: redaksilineperistiwa@gmail.com

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

©2021 Lineperistiwacom.com