BreakingNews

  • Truk Tangki CV Teman Setia Muatan PKO Terjun Bebas Ke Parit
  • Paul Pogba Moncer di MU, Real Madrid Kembali Mendekat
  • Wanita Ini Ditelanjangi Istri Sah Ditengah Jalan Karena Sikat Suami Orang
  • Atasi Karhutla, Wagubri Akan Berdayakan Tim Satgas Penertiban Perkebunan Ilegal Riau
  • Home
  • Pariwisata
  • Sosial, Seni dan Budaya
  • Daerah
    • Pekanbaru
  • Opini
  • Nasional
    • Sumatera Utara
  • Galeri Foto
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • More
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Peristiwa
    • Pemerintahan
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Nasional
  • Galeri Foto
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Video
  • Opini
  • Daerah
  • Sosial, Seni dan Budaya
  • Pariwisata
  • Meranti
  • Kuansing
  • Inhil
  • Inhu
  • Rohil
  • Rohul
  • Dumai
  • Bengkalis
  • Siak
  • Pelalawan
  • Kampar
  • Pekanbaru
  • Sumatera Utara
  • Pilihan Editor
  • Terpopuler
  • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
PWP PT KPI Santuni Anak Yatim dan Gelar Wirid Akbar, Wujud Syukur dan Kepedulian Sosial untuk Masyarakat
Dibaca : 83 Kali
Semarak HUT ke-80 Korps Brimob Polri, 24 Tim Pelajar Se-Pematangsiantar dan Simalungun Adu Taktik di Turnamen Bola Voli
Dibaca : 96 Kali
Kapolres Tapteng Imbau Ratusan Pelajar SMKN 3 Sibolga : Jauhi Narkoba dan Taati Hukum di Sekolah dan Jalan Raya
Dibaca : 82 Kali
UKW Perdana PJS Sukses Digelar di Medan, Ini Jadwal Tujuh Kota Berikutnya
Dibaca : 94 Kali
SMA Negeri 1 Rambah Hilir Berbenah, Laksanakan Pembangunan Sesuai Juklak dan Juknis
Dibaca : 104 Kali

  • Home
  • Nasional

Setelah Kompeten, Apa dan Bagaimana Wartawan ?

Redaksi

Selasa, 24 Januari 2023 - 09:11:10 WIB Di Baca : 1510 Kali
Cetak
Setelah Kompeten, Apa dan Bagaimana Wartawan ?
Hendry Ch Bangun, Wakil Ketua Dewan Pers 2019-2022

“Perusahaan pers beda dengan bidang bisnis lain karena harus menjunjung tinggi etika, tidak boleh curang, tidak boleh merugikan, dan bekerja semata-mata untuk kepentingan publik dan jujur”

— Catatan: Hendry Ch Bangun —

Ini sebenarnya pertanyaan lama yang kerap diajukan peserta Uji Komptensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kepada saya ketika sering menguji di awal penetapan PWI sebagai lembaga uji oleh Dewan Pers pada tahun 2011.

Dalam beberapa kesempatan, saya menjawab, minimal setelah bersertifikat dan namanya muncul di situs dewanpers.or.id, Anda diakui sebagai wartawan profesional, selain oleh media sendiri.

Dan tentu saja jadi wartawan terpercaya karena masyarakat umum tahu bahwa Dewan Pers adalah pengampu kehidupan pers di Tanah Air setelah bubarnya Departemen Penerangan dan berhentinya campur tangan pemerintah seperti di era Orde Baru.

Waktu itu UKW belum popular, masih ada resistensi di kalangan wartawan, juga di kalangan pengelola media. Meskipun sebenarnya di masyarakat mulai ada keluhan bahwa sejak Reformasi 1998 dan lahirnya Undang-Undang No.40 tahun 1999 tentang Pers, pers tumbuh tak tercegah. Pekerjaan wartawan bebas dilakukan siapa saja. Tabloid dengan segala macam nama bermunculan dengan berita yang sensasional dan seenaknya, tanpa memedulikan kode etik.

PWI termasuk yang paling bersemangat mendorong adanya aturan terkait kompetensi agar dunia pers lebih “tertib”. Itu sebabnya menjadikan momentum Hari Pers Nasional 2010 di Palembang untuk mengajak seluruh masyarakat pers di Tanah Air  bahu membahu dan berhasil dengan terbitnya Piagam Palembang yang ditandangani pimpinan media mainstream di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya, Medan, Palembang, termasuk grup besar seperti Kompas, Jawa Pos, Sinar Harapan, Tempo, kelompok Trans Media, Lippo Media.

Piagam Palembang lalu ditindaklanjuti Dewan Pers dengan keluarnya Peraturan Dewan Pers tentang Standar Kompetensi Wartawan No. 1 tahun 2010 setelah membahasnya dengan konstituen, pimpinan media, dan publik. Dewan Pers membuat babon pelaksanaan UKW, setelah sebelumnya juga menetapkan orang-orang dinilai layak untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Wartawan Utama.

Kemudian disusul dengan penetapan sejumlah lembaga uji, LPDS menjadi yang pertama, PWI menjadi lembaga uji kedua dst. Setelah itu lembaga uji membuat buku pedoman UKW, melakukan Training of Trainers, para calon penguji awal ini kemudian magang, lalu menjalankan tugas sebagai penguji di lembaga uji masing-masing serta didaftarkan ke Dewan Pers.

Agar kualitas pengujinya memenuhi standar, Pengurus PWI Pusat periode 2013-2018 melakukan asesmen oleh lembaga psikologi terapan independen terhadap puluhan penguji dan hasilnya hanya 30-an yang lulus tes.

Beberapa bulan kemudian diadakan asesmen kedua ada 20-an orang yang lulus. Yang belum lulus, diminta belajar lagi menunggu asesmen ketiga, yang sayangnya tidak pernah dilakukan lagi, sampai hari ini. Penetapan penguji tidak lagi transparan dan tidak ada tolok ukurnya.

***

Pertanyaan tentang relasi antara bersertifikat kompetensi dan profesionalitas wartawan kian terasa relevan karena banyaknya pelanggaran kode etik jurnalistik yang diadukan ke Dewan Pers, yang di tahun 2022 mencatat 691 kasus pengaduan, dan 97% media yang diadukan dari platform media siber. Padahal dalam 3 tahun terakhir, Dewan Pers membiayai UKW bagi lebih 5.000 wartawan di 34 provinsi, dan 18 lembaga uji secara mandiri melakukan UKW dan menghasilkan sekitar 2.000 wartawan kompeten.

Judul yang mendekati porno, berita yang tidak berimbang, berita tidak akurat, berita partisan, kerapnya muncul opini menghakimi, berita yang menyebutkan identitas anak, membuat masyarakat bertanya kok semakin seperti menabur garam ke laut?

Mendapati berita yang melanggar kode etik, kita harus menelusuri persoalan dengan jernih agar tahu duduk persoalan. Media yang pemiliknya ketua partai politik atau berafiliasi langsung dengan parpol, sulit membuat berita objektif tentang parpol itu atau tokohnya, dan  cenderung membuat berita partisan dan tidak berimbang. Bagaimana mungkin wartawan independen kalau sejak perencanaan liputan sudah ada misi tertentu?

Media yang hidupnya bergantung dari iklan lembaga negara termasuk di daerah, sulit untuk membuat berita yang kritis dan cenderung memberitakan sesuai pesanan, karena mereka takut kehilangan pendapatan. Pemimpin Redaksi saja tunduk kepada perintah boss-nya, apalagi wartawan yang tinggal menjadi pelaksana tugas.

Media yang bermodal sedikit, persaingan ketat, mencari jalan keluar dengan judul sensasional agar mereka mendapat perhatian dari khalayak dst dst yang pada gilirannya memperoleh pendapatan yang memadai. Bagaimana kalau diadukan masyarakat atau ditegur Dewan Pers? Mereka ini pasrah saja, mengaku salah, meminta maaf, tapi lalu melakukannya lagi agar survive.

Media yang didirikan memang untuk menjadi lahan pekerjaan, artinya mencari uang sebesar-besarnya, sudah tidak peduli dengan kode etik. Palugada, apa lu mau gua ada. Mereka tidak mengelola media sebagaimana yang dilakukan perusahaan pers pada umumnya, tetapi menyediakan diri untuk kepentingan mereka yang mau bayar. Kolom kereka tergantung pada pemesannya.

Maka kita tinggal berharap pada media yang dikelola secara profesional, sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai jurnalisme yang berlaku universal. Perusahaan pers beda dengan bidang bisnis lain karena dia harus menjunjung tinggi etika, tidak boleh curang, tidak boleh merugikan, dan bekerja semata-mata untuk kepentingan publik dan jujur.

Berapa banyak media yang masuk kategori ini? Masih banyak dan tersebar di berbagai daerah. Dari media inilah kita berharap muncul karya jurnalistik bermutu karena wartawannya sungguh-sungguh menerapkan profesionalisme saat melakukan tugas jurnalistiknya.
Tetapi kalau kita mau jujur, jumlahnya kalah banyak dengan mereka yang tidak profesional tadi. Selain dari produk jurnalistik di medianya, salah satu alat ukur  profesionalisme adalah perilaku mereka di lapangan.

Apakah saat meliput, menghadiri acara, mewawancarai narasumber mereka semata-mata menggali informasi, mendapatkan data, atau ada misi lain? Bagaimana mereka menempatkan diri ketika berhadapan dengan narasumber siapapun dia? Bagaimana sikapnya mereka menghadapi undangan perjalanan yang memberikan kemewahan?

***

Di perusahaan ada nilai-nilai sebagai landasan etik dan operasional, apakah itu corporate values kalau perusahaan media itu berada di suatu grup besar ataupun nilai-nilai media itu sendiri. Dia menjadi pegangan wartawan dan karena berbentuk peraturan perusahaan, juga harus ditaati karena apabila dilanggar dapat berujung pada sanksi. Tidak sedikit wartawan yang tidak tahan menjalankannya, akhirnya memilih keluar.

Jadi, peran perusahaan pers sangat besar dalam menentukan kiprah seorang wartawan. Ikut membentuk sosok wartawan. Oleh  karena itu masyarakat sering mengatakan, perilaku wartawan di lapangan tercermin dari medianya. Kalau medianya teguh pada jurnalisme, tentu wartawannya akan setia pada idealisme itu. Kalau medianya punya hobi jual beli berita, tentu saja wartawannya pun begitu.

Maka untuk meningkatkan profesionalisme wartawan khususnya yang sudah memiliki sertifikat kompetensi, perhatian pemerintah, Dewan Pers, atas perusahaan pers menjadi penting. Ada  tujuh organisasi perusahaan pers yang kini menjadi konstituen Dewan Pers yakni Serikat Perusahaan Pers (SPS), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI),  Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Mereka ini sekaligus harus diajak bertanggungjawab agar kualitas wartawan yang berada di media yang berwadah di organisasi konstituen itu, terus ditingkatkan. Bukan hanya organisasi wartawannya seperti PWI, AJI, IJTI, dan PFI.

Sikap profesional wartawan adalah satu-satunya hal yang bisa membuat profesi ini dihargai oleh masyarakat atau tidak, media massa masih menjadi acuan sumber informasi terpercaya atau tidak, dan bahkan kelak media massa masih akan dapat hidup atau tidak.

UKW dapat menjadi alat penyaring, sejauh penyaring dan penyaringannya baik dan benar. Artinya Dewan Pers sebagai pemberi mandat UKW ke lembaga uji, harus melakukan evaluasi berkala agar produk lembaga uji itu kredibel. Kalau kurang, diperbaiki. Kalau salah, ingatkan aturan dan kewajiban untuk menaatinya.

Pernah juga dilakukan survei beberapa tahun lalu, kaitan antara kompetensi lulusan UKW dan kinerjanya di perusahaan tempatnya bekerja, diukur dari kepuasan manajemen media tersebut. Hasilnya, ada relasi positif. Mungkin perlu diadakan lagi agar didapat kondisi terbaru.

Apapun, yang tidak kalah penting adalah tanggungjawab moral mereka yang sudah lulus uji kompetensi untuk menjaga harkat dan martabatnya sebagai wartawan profesional. Ayo buktikan lewat perilaku dan karya jurnalistik Anda. (***)

Ciputat  22 Januari 2023


Sumber : waspadaaceh.com /  Editor : Redaksi

Ikuti Lineperistiwa.com


Lineperistiwa.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Nasional

Warga Surabaya dan Sidoarjo Kompak Angkat Kisah Haru Silaturahmi Adies Kadir di Media Sosial

Ahad, 12 Oktober 2025 - 19:22:30 WIB

Jakarta - Linimasa media sosial warga Surabaya hingga Sidoarjo dalam beberapa waktu belakangan ra.

Nasional

Terima Kunjungan Anggota Komisi XII DPR RI dan Perwakilan Masyarakat, PT KPI Tegaskan Komitmen Penanggulangan Pasca Kejadian dan Pelaksanaan Bufferzone

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:09:12 WIB

Kota Dumai (Riau), LPC Kilang Pertamina Dumai menegaskan komitmennya.

Nasional

Inovasi Sang Putri di Tengah Karhutla Mendera

Kamis, 09 Oktober 2025 - 12:04:32 WIB

Oleh : Syafriwan NasutionKATA inovasi dalam Kamus Besar Bahasa Ind.

Nasional

Rumor Pencabutan Kartu Liputan CNN Indonesia dan Ujian Kebebasan Pers

Senin, 29 September 2025 - 21:39:44 WIB

Oleh: Mahmud Marhaba (Ketua Dewan Pimpinan Pusat PJS)Ja.

Nasional

Pelantikan Menteri dan Wamen Haji: PJS Siap Kawal Transparansi dan Pelayanan Umat

Selasa, 09 September 2025 - 18:40:07 WIB

Jakarta, LPCPresiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, hari ini, Senin.

Nasional

PJS dan FIDKOM UIN Jakarta Sepakat Jalin Kerjasama Strategis

Kamis, 04 September 2025 - 22:57:13 WIB

Jakarta, LPCDewan Pimpinan Pusat Pro Jurnalismedia Siber (DPP PJS) melaku.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
PWP PT KPI Santuni Anak Yatim dan Gelar Wirid Akbar, Wujud Syukur dan Kepedulian Sosial untuk Masyarakat
21 Oktober 2025
Semarak HUT ke-80 Korps Brimob Polri, 24 Tim Pelajar Se-Pematangsiantar dan Simalungun Adu Taktik di Turnamen Bola Voli
21 Oktober 2025
Kapolres Tapteng Imbau Ratusan Pelajar SMKN 3 Sibolga : Jauhi Narkoba dan Taati Hukum di Sekolah dan Jalan Raya
21 Oktober 2025
UKW Perdana PJS Sukses Digelar di Medan, Ini Jadwal Tujuh Kota Berikutnya
21 Oktober 2025
SMA Negeri 1 Rambah Hilir Berbenah, Laksanakan Pembangunan Sesuai Juklak dan Juknis
21 Oktober 2025
Patroli Karhutla Jadi Upaya Babinsa Bangkitkan Kesadaran Masyarakat Tasik Putri Puyu
21 Oktober 2025
Kampung Pancasila Jadi Contoh Sinergi Babinsa dan Warga Teluk Belitung
21 Oktober 2025
LSM KOREK RIAU Klarifikasi dan Bantah Pemberitaan Dugaan Korupsi Dana BOS di SMA Negeri Rohul
21 Oktober 2025
Kilang Pertamina Dumai dan DPPKB Kolaborasi Luncurkan Program TAMASYA
20 Oktober 2025
Guncang Lereng Tahura! Brimob Sumut Gelar Downhill Lets Rock Party Semarakkan HUT Brimob ke-80
20 Oktober 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Lewat Patroli dan Komsos, Babinsa Ingatkan Warga Bahaya Buka Lahan dengan Cara Membakar
  • 2 Babinsa Ajak Warga Kampung Pancasila Hidup Sesuai Nilai Luhur Bangsa
  • 3 Polres Simalungun Salurkan 10 Ton Beras Murah untuk Masyarakat, Harga Cuma Rp 58 Ribu per 5 Kg
  • 4 Disperindag Rohul Bidang Metrologi Tera Ulang Timbangan dan Ram Sawit Bersertifikat Untuk Mencegah Kecurangan dan Melindungi Konsumen
  • 5 Bangun Kesadaran Bersama: Polsek Medan Tembung Ajak Masyarakat Wujudkan Kota Medan Bebas Macet
  • 6 Bukti Kinerja Unggul, Kilang Pertamina Sungai Pakning Raih 2 Penghargaan dari Pemerintah
  • 7 LSM KOREK Riau Soroti Dugaan Ketidakwajaran Anggaran Swakelola di BPKAD Provinsi Riau

PT. PANTAU MEDIYA JAYA
Jalan Jendral Sudirman Gang Kuini No. 04 RT 08 Kelurahan Bintan Kecamatan Dumai Kota - Kota Dumai, Riau – Indonesia , Phone. 0812 6782 0353 - 08126838909
Email: redaksilineperistiwa@gmail.com

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

©2021 Lineperistiwacom.com