Sekjen Rumah PPAI Desak BPOM Teliti Obat Kimia Etilen Gliko
Jakarta, Lineperistiwa.com
Diduga beredarnya info sirup berbahaya hal ini ditanggapi oleh Sekertaris Jenderal Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia bernama A.S Agus Samudra.
Selain itu, Menurut Agus Kliwir, Ia mendesak BPOM agar cepat menarik obat-obatan seperti sirup yang mengandung bahan kimia berbahaya. Kemudian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga diminta Rumah PPAI agar segera melakukan tindakan tentang penelitian ulang terkait obat- obatan itu.
"Dalam pemicu gagal ginjal akut pada anak-anak saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Jika terkandung racun bahan-bahan kimia merupakan cairan seperti sirup yang sudah banyak beredar di setiap apotik wilayah Indonesia agar segera ditarik kembali dan hal ini perlu dilakukan penelitian oleh otoritas BPOM,“ ucap A.S Agus Samudra selaku Sekjen Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia, Sabtu (22/10/22).
Maka berdasarkan informasi yang dikutif dari WHO sebagai badan kesehatan dunia bahwa bahan kimia Etilen Glikol itu ada pada obat batuk yang beredar di Afrika dan diduga diakibatkan anak mengalami gagal ginjal.
Karena itu, pangilan akrab Agus Kliwir menduga bahan kimia yang serupa juga diduga menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal terhadap anak-anak di Indonesia.
“Nah itu hasil penelitian dan pengumuman WHO, hasil penelitian WHO menemukan Etilen Glikol di obat batuk dan kemasan, hingga menyebabkan meninggal dunia," lanjutnya.
Sekjen Rumah PPAI menyampaikan bahwa BPOM harus segera melakukan penelitian yang mendalam terhadap obat-obatan yang diduga menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal akut terhadap anak-anak.
“BPOM agar segera melakukan penelitian lebih lanjut soal Etilen Glikol yang ada di obat seperti sirup maupun di kemasan-kemasan yang mengandung Etilen Glikol dan kemudian diumumkan,” kata Sekjen Rumah PPAI.
Lanjut, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat diwawancarai awak media, ia menambahkan bahwa ada 99 anak di Indonesia meninggal dunia akibat gagal ginjal akut.
"Setidaknya, ada tiga zat kimia yang ditemukan. Hal ini diduga menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal. Terutama ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE) dan diambil darahnya kita lihat, ada kimia bahaya merusak ginjal,” tegas Budi. (***LPC)
Gotong Royong untuk Saudara Kita: Polri Persilakan Masyarakat Menyalurkan Bantuan Logistik melalui Posko Pondok Cabe
Jakarta, LPCSemangat gotong royong kembali menjadi kekuatan utama dalam p.
Sinergi Negara untuk Masyarakat: Brimob Polda Sumut Amankan Peninjauan Presiden, Panglima TNI, dan Kapolri
Jakarta, LPCDalam rangka mempercepat penanganan bencana banjir dan longso.
Kilang Pertamina Dumai Peringati Hari Pahlawan, Laksanakan Upacara Hingga Ikut Tabur Bunga di Laut
Kota Dumai (Riau), LPCSuasana Khidmat dengan semangat nasionalisme yang t.
Warga Surabaya dan Sidoarjo Kompak Angkat Kisah Haru Silaturahmi Adies Kadir di Media Sosial
Jakarta - Linimasa media sosial warga Surabaya hingga Sidoarjo dalam beberapa waktu belakangan ra.
Terima Kunjungan Anggota Komisi XII DPR RI dan Perwakilan Masyarakat, PT KPI Tegaskan Komitmen Penanggulangan Pasca Kejadian dan Pelaksanaan Bufferzone
Kota Dumai (Riau), LPC Kilang Pertamina Dumai menegaskan komitmennya.
Inovasi Sang Putri di Tengah Karhutla Mendera
Oleh : Syafriwan NasutionKATA inovasi dalam Kamus Besar Bahasa Ind.








