Wujud Kepedulian Lingkungan, Babinsa Ajak Warga Desa Bandul Waspada Karhutla

Senin, 22 September 2025

Bengkalis (Riau), LPC

Anggota TNI dari Koramil 06/Merbau, Serma Eri Efrianto, terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai Babinsa (Bintara Pembina Desa) di wilayah tersebut, ia gencar melaksanakan patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di desa binaannya. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan tidak ada titik api yang muncul di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, khususnya di daerah yang dikenal rawan Karhutla. Sinergi antara TNI dan masyarakat menjadi kunci utama dalam upaya pencegahan ini.

Patroli Karhutla yang dipimpin oleh Serma Eri Efrianto kali ini dilakukan di Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu. Langkah proaktif ini diambil untuk memantau kondisi lahan secara langsung, terutama di lokasi-lokasi yang berpotensi tinggi mengalami kebakaran. 

Dengan melibatkan masyarakat setempat, kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai pengawasan, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan sosialisasi. Kehadiran Babinsa di tengah-tengah warga semakin memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian dalam menjaga lingkungan dari ancaman Karhutla.

Dalam setiap kesempatan patroli, Serma Eri Efrianto selalu memberikan himbauan dan pemahaman kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa pencegahan Karhutla adalah tanggung jawab bersama. 

Himbauan ini disampaikan dengan tujuan agar seluruh elemen masyarakat, khususnya warga Desa Bandul, merasa memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kelestarian lingkungan. Kesadaran kolektif diharapkan dapat menjadi benteng pertama dalam menghadapi ancaman kebakaran.

"Dalam setiap pelaksanaan patroli Karhutla bersama masyarakat, Babinsa selalu memberikan himbauan kepada masyarakat untuk bersama-sama ikut peduli dalam menjaga dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Desa Bandul, khususnya di titik-titik tertentu yang rawan dengan kebakaran," ujar Serma Eri Efrianto saat diwawancarai di lokasi patroli. 

Menurut Serma Eri, kegiatan patroli ini akan terus dilakukan secara berkesinambungan dan tanpa henti. Intensitas patroli ditingkatkan terutama saat kondisi cuaca kering dan panas, di mana risiko Karhutla meningkat signifikan. 

Kolaborasi erat dengan warga desa memungkinkan pengawasan yang lebih efektif dan respons cepat jika terdeteksi adanya indikasi kebakaran, sekecil apa pun itu.

Dengan pendekatan yang persuasif, Babinsa berharap masyarakat dapat sepenuhnya memahami pentingnya menjaga lingkungan dari praktik-praktik yang merugikan.

Serma Eri Efrianto juga menekankan bahwa melakukan pembakaran hutan dan lahan sangat tidak dianjurkan. Ia menjelaskan bahwa tindakan tersebut dapat merugikan diri sendiri dan juga masyarakat luas. 

Kerugian yang timbul bukan hanya pada aspek lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan ekonomi. Oleh karena itu, edukasi mengenai bahaya Karhutla menjadi prioritas utama.

"Himbauan dan sosialisasi ini dimaksud agar masyarakat paham, bahwa melakukan pembakaran hutan sangat tidak dianjurkan apalagi membuka lahan dengan cara dibakar. Hal itu sangat merugikan dan juga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan," tutup Serma Eri Efrianto. 

Pesan ini menjadi pengingat bagi seluruh warga untuk selalu mematuhi aturan dan mencari cara lain yang lebih ramah lingkungan dalam mengelola lahan.