Kampar (Riau), LPC
Beredar video viral sesosok jenazah yang digotong kemudian dibawa dengan menggunakan kendaraan roda dua (sepeda motor) oleh warga pada beberapa waktu yang lalu menuai berbagai polemik di masyarakat.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Desa Senamanenek, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, pada Sabtu (3/5/2024) siang.
Dua video yang beredar dengan durasi 0.42 detik dan 2 menit 39 detik itu menampilkan sesosok jenazah yang digotong oleh beberapa warga kemudian dibawa dengan menggunakan kendaraan sepeda motor.
Menanggapi hal tersebut, Rahman Can selaku Kepala Desa (Kades) Senamanenek, Kecamatan Tapung Hulu angkat bicara.
"Saya sudah lama cuti bang, saya naik haji. Tapi saya sudah dapat info terkait video tersebut, bahwa kejadian itu tidak benar," ungkapnya.
Disampaikan Kades Rahman Can bahwa dalam video tersebut dinilai sangat menyudutkan pihak Pemerintah Desa yang seakan-akan tidak tanggap atau tidak peduli terhadap warganya. Padahal banyak Mobil Ambulance yang ada di Desa Senamanenek. Selain Ambulance desa, ada juga Ambulance Puskesmas dan Ambulance milik Perusahaan.
"Kejadian itu tidak benar, hanya sepotong sepotong aja videonya itu, sedangkan video saat dibawa dengan mobil Ambulance tidak ada, video saat dibawa Ambulance dari rumah duka juga tidak ada," jelasnya kepada media ini, Minggu (4/5/2025).
Sementara itu, Camat Tapung Hulu Wira Sastra, S.STP, MSi juga menyampaikan bahwa hal tersebut tidak benar.
"Tadi sudah dipakai ambulan Puskesmas, terkait ambulan desa kami belum bisa konfirmasi, karena jaringan di Lindai sedang mati lampu," ungkapnya.
Agung Wahyudi, salah satu keluarga yang meninggal dunia juga telah menyampaikan klarifikasi terkait video yang viral tersebut.
Disampaikan Agung Wahyudi bahwa kronologi kejadian bermula saat dirinya pulang kerja kemudian mendapatkan informasi bahwa kakaknya telah meninggal dunia.
"Siang sekitar jam 1, saat pulang kerja lewat TKP saya dapat info bahwa Abang saya meninggal dunia. Karena panik dan kaget, saya langsung menghubungi pihak keluarga. Karena waktu itu mati lampu sinyal hilang, sehingga komunikasi terbatas," katanya.
"Kemudian saya datangi rumah keluarga korban. Karena tidak ada orang, saya kembali lagi ke TKP. Selanjutnya pergi mencari Ambulance dan bersama keluarga yang lain, saya membawa Ambulance Puskesmas ke TKP. Namun Jenazah sudah digotong ke rumah keluarga terdekat. Mungkin warga tidak sabar menunggu Ambulance datang," lanjutnya.
Terkait video viral yang bernarasi atau menyebutkan bahwa pihak Pemerintah Desa tidak peduli, Agung Wahyudi menegaskan bahwa tidak membenarkan hal tersebut.
"Saya sangat tidak membenarkan terkait video viral tersebut, karena saya sendiri waktu itu yang mencari Ambulance," tegasnya.
Agung Wahyudi juga berharap agar masyarakat tidak berkomentar sebelum mengetahui fakta yang sebenarnya dan tidak menyalahkan siapapun. (Musa)