Patroli Babinsa di Tasik Putri Puyu, Cegah Karhutla, Selamatkan Lingkungan

Rabu, 04 Desember 2024

Bengkalis (Riau), LPC

Dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Babinsa Koramil 06/Merbau, Sertu Edi dan Serda Rian, melaksanakan patroli sekaligus sosialisasi di wilayah Desa Mengkopot, Kecamatan Tasik Putri Puyu. 

Kegiatan ini menjadi langkah proaktif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya Karhutla.

Sertu Edi menjelaskan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan oleh Babinsa untuk memastikan masyarakat memahami risiko dari Karhutla. 

“Himbauan dan sosialisasi ini kami laksanakan agar masyarakat paham bahwa melakukan pembakaran hutan sangat tidak dianjurkan, apalagi membuka lahan dengan cara dibakar,” kata Sertu Edi saat diwawancarai.

Ia juga menegaskan bahwa praktik pembakaran hutan dan lahan tidak hanya berbahaya, tetapi juga melanggar hukum. 

“Hal itu sangat merugikan dan juga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Dan, hal itu juga merupakan bentuk pelanggaran hukum dan dapat dipidanakan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sertu Edi mengingatkan masyarakat bahwa dampak Karhutla sangat luas, mencakup aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. 

“Dampak bahaya akibat Karhutla sangat merugikan masyarakat, baik dari segi kesehatan, ekonomi, maupun lingkungan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan ikut berperan aktif dalam mencegah Karhutla. 

“Kami berharap masyarakat lebih peduli serta berperan aktif dalam melakukan langkah-langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan,” tambah Sertu Edi.

Ia juga menjelaskan konsekuensi hukum dan sanksi berat bagi pelaku pembakaran lahan. 

“Bahayanya sudah jelas, membuka lahan dengan cara dibakar akan menimbulkan kabut asap yang berdampak pada pernafasan. Kalau sanksinya, adalah denda miliaran rupiah dan penjara,” tegasnya lagi.

Patroli dan sosialisasi ini diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat di wilayah Desa Mengkopot untuk menjaga lingkungan dan menjauhkan diri dari praktik-praktik yang dapat memicu Karhutla. 

“Kami ingin masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan demi keberlanjutan hidup yang lebih baik,” pungkasnya.