"Datuk Seri Setia Amanah Tuah Negeri Masyarakat Adat Melayu Kota Dumai"

Selasa, 17 Oktober 2023

Wali Kota Dumai H. Paisal, SKM., MARS bersama Isteri sempena pengukuhan dan penabalan gelar Adat oleh LAMR Kota Dumai.

Dumai, LPC.

Dengan Rahmat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, pada Senin 16 Oktober 2023 bertepatan dengan 01 Rabiul Akhir 1445 Hijriah. Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai 

dengan penuh Hikmat, Ta'zim, Ikhlas dan bertanggungjawab mengukuhkan dan menabalkan gelar kehormatan adat "Datuk Seri Setia Amanah Tuah Negeri Masyarakat Adat Melayu Kota Dumai" kepada Wali Kota Dumai H. Paisal, SKM., MARS.

Pembacaan Warkah oleh Datuk Seri Azhar Yazid S.Pd.I selaku Ketua MKA LAMR Kota Dumai.

Bertempat di Balai LAMR, Wali Kota Dumai H. Paisal, SKM., MARS menerima gelar adat, gelar tersebut merupakan wujud penghargaan masyarakat adat melayu Kota Dumai

Proses pengukuhan dan penabalan diawali pembacaan Warkah oleh Sekretaris MKA LAMR Kota Dumai Datuk Tengku Mahesa Khalid, selanjutnya penyematan lambang adat berupa mahkota dan selempang serta keris pusaka oleh Ketua MKA LAMR Kota Dumai Datuk Seri Azhar Yazid S.Pd.I serta Ketua MKA LAM Riau Datuk Seri Raja Marjohan dan diteruskan dengan sesi tepung tawar.

Pemasangan selempang oleh Datuk Seri Raja Marjohan Ketua MKA LAM Riau.

Pengukuhan dan penabalan gelar adat oleh LAMR Kota Dumai kepada Wali Kota juga dihadiri Datuk Raja Marjohan selaku Ketum MKA Riau. Selain itu terlihat pejabat-pejabat teras seperti Ketua DPRD Kota Dumai, Forkopimda Kota Dumai, Kepala-Kepala OPD, serta Kepala-Kepala Suku yang ada di Dumai, dan Tokoh-Tokoh Masyarakat, Pemuka Agama dan tentunya tamu undangan lain.

Tepung tawar saat pengukuhan dan penabalan gelar Adat  oleh Datuk Seri Drs. Zamhur Egab M.M selaku Ketua DPH LAMR Kota Dumai.

Menurut pihak LAMR Kota Dumai berdasarkan Warkah, pemberian gelar Datuk Seri Setia Amanah Tuah Negeri Masyarakat Adat Melayu Kota Dumai kepada Wali Kota diberikan atas pertimbangan yang matang terhadap jasa-jasa dan khidmat dalam membangun Kota Dumai.

Bukan hanya dari segi sarana dan infrastruktur yang semakin baik dan maju, juga yang terpenting adalah khidmat yang diberikan dalam bidang keagamaan dan mengangkat budaya melayu antara lain :

1.  Program Siswa Beradab, program siswa beradab adalah bentuk komitmen mewujudkan pendidikan yang baik, berkualitas yang dilandasi nilai-nilai agamis demi tujuan menciptakan generasi muda Kota Dumai yang cerdas, berkompeten dan berakhlak mulia.

2.  Perhatian yang besar terhadap Budaya Melayu Riau sehingga membuat peraturan Wali Kota (Perwako) tentang Budaya Melayu

3.  Program Tahfizd Qur'an bagi pelajar-pelajar Kota Dumai, program tahfizd Qur'an bagi pelajar-pelajar Kota Dumai sehingga pada hari ini lebih dari 2.000 orang siswa mulai TK, SD dan SMP sudah di Wisuda tahfizd program juz 29 dan juz 30.

4.  Program Penampilan Seni dan Etnis Kota Dumai, program penampilan seni dan multi etnis Kota Dumai adalah program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Dumai untuk mengangkat seni dan budaya multi etnis 17 suku yang ada di Kota Dumai.

5.  Dumai Islamic Center sebagai pusat kegiatan keagamaan umat Islam Dumai yang mana "Islam Berarti Melayu, Melayu Berarti Islam".

Penyambutan terhadap Wali Kota Dumai H. Paisal, SKM., MARS saat pengukuhan dan penabalan gelar Adat.

Atas pemberian gelar adat Wali Kota Dumai, H. Paisal, SKM., MARS mengucapkan terima kasih kepada LAMR Kota Dumai.

"Terima kasih atas pemberian gelar Datuk Seri Setia Amanah Tuah Negeri Masyarakat Adat Melayu Kota Dumai, semoga amanah ini mampu saya jaga dan laksanakan dengan baik demi kemaslahatan dan kemajuan untuk Kota Dumai". sebutnya sesaat setelah penabalan.

Kata sambutan Wali Kota Dumai H. Paisal, SKM., MARS setelah pemberian gelar Adat.

Lanjutnya, agar dapat mengemban amanah sebaik mungkin mohon doa dari semua pihak agar mampu untuk terus berbuat dan berupaya mewujudkan Dumai menjadi Kota Idaman.

"Gelar ini amanah yang sangat berat, karena itu mohon doa dan dukungan seluruh lapisan masyarakat Dumai agar saya dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik baiknya".

Proses pengukuhan dan penabalan gelar Adat kepada Walikota Dumai oleh Datuk Seri Drs. Zamhur Egab M.M selaku Ketua DPH LAMR Kota Dumai.

Penghujung acara semua yang hadir memberikan ucapan selamat kepada Wali Kota Dumai atas pemberian gelar adat. Setelah itu sesi photo bersama dan dilanjutkan acara makan-makan bersama atas juadah yang telah tersedia.

Menurut Warkah penabalan gelar kehormatan adat LAMR Kota Dumai telah bersesuaian dengan adat resam budaya melayu serta mengacu kepada dasar alur, patut dan layaknya pemberian gelar kehormatan adat ini telah di musyawarahkan di lingkungan LAMR Kota Dumai.

Pembacaan Warkah oleh Datuk Seri Azhar Yazid S.Pd.I selaku Ketua MKA LAMR Kota Dumai.

Ditilik menurut patut, disimak menurut layaknya, kemudian barulah dibentangkan ke langit dan disemaikan ke Bumi, agar yang jauh dapat mendengarkannya, yang dekat dapat menyaksikannya, yang laut dapat memakluminya, dan yang di darat dapat memahaminya, yang di hulu dapat memagarinya, yang di hilir dapat memeliharanya, yang di bukit dapat mengingatnya, yang di lurah dapat mengenangnya.

Maka sejak gelar ini ditabalkan, sah dan berlakulah gelar dimaksud atas diri "Datuk Seri Setia Amanah Tuah Negeri Masyarakat Adat Melayu Kota Dumai" H. Paisal, SKM., MARS. Serta melekat pula himbauan kepada beliau sebagai Datuk Seri Setia Amanah Tuah Negeri dalam masyarakat Kota Dumai.

Namun seperti kata orang tua-tua Melayu yang baharu berobah-obah, yang haki bersalin ganti, maka apabila kelak dikemudian hari terjadi salah silih, yang beriman membuang sarak, yang adil membuang tuah, yang arif membuang amanah, yang pantang tidak dipantangkan, yang alur tidak dituruti maka gelar ini akan gugur. Gugur sebagaimana gugurnya iman, tuah, dan marwah diri, gelar ini akan tanggal sebagaimana tanggalnya keadilan dan amanah dari pemegangnya.

Demikian uraian Warkah pengukuhan dan penabalan yang dilaksanakan di Balai Adat LAMR Kota Dumai. Ditandatangani oleh Majelis Kerapatan Adat (MKA) Datuk Seri H. Azhar Yazid, S.Pd.I dan Dewan Pimpinan Harian (DPH) Datuk Seri Drs. H. Zamhur Egab MM.

Bahwa "Setia Amanah" sebagai satu sebutan sehingga "setia amanah" dimaksudkan adalah setia terhadap amanah, dalam alam melayu Riau amanah adalah unsur terpenting yang diharapkan dari seorang pemimpin. Konsep amanah yakni kepercayaan yang menjadikan seseorang memelihara dan menjaga sebaik-baiknya hal yang di amanahkan kepadanya.

Tidak saja dari orang-orang yang dipimpinnya tetapi juga kepada Allah SWT, dalam karakter ini amanah mengandung setidak-tidaknya tiga keunggulan yakni AMAL, ASIN, ASUH. Pemimpin Amal memiliki perilaku yang baik sehingga menjadi modal utama dalam suatu kepemimpinan yang dapat dipercaya dalam masyarakat.

Pemimpin Asin, pemimpin yang selalu mengatakan apa yang sebenarnya tanpa menutup-nutupi atau berusaha terlihat baik, pemimpin selalu membuktikan dengan perbuatan yang nyata. Sedangkan Pemimpin Asuh, mengutamakan kepentingan negeri dan masyarakat diatas kepentingan pribadi. Menjalankan tugas sebagai suatu amanah yang harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya, rela berkorban dan arif dalam bertindak.

Selain uraian diatas, LAMR Kota Dumai juga menerangkan IKHTISAR dari pemberian gelar adat kepada Wali Kota Dumai H. Paisal, SKM., MARS.

Ikhtisarnya adalah bahwa orang-orang tua Melayu mengatakan : betuah ayam ada induknya, betuah serai ada rumpunnya, betuah rumah ada tuannya, betuah kampung ada penghulunya, bertuah negeri ada rajanya, bertuah imam ada jemaahnya ungkapan ini mencerminkan pentingnya pemimpin dalam kehidupan manusia.

Ungkapan lain menjelaskan : Bila negeri tidak beraja, bila kampung tidak berpenghuni, bila rumah tidak bertuan, angin lalu tempias pun lapu, tuah hilang marwah terbuang, hidup celaka sengketa pun datang.

Menyadari pentingnya pemimpin dalam kehidupan manusia, kehidupan berbangsa dan bernegara, bermasyarakat dan berumah tangga dan sebagainya maka orang melayu berusaha untuk mengangkat pemimpinnya. Dalam ungkapan orang melayu, orang yang dituakan atau pemimpin amatlah penting, karenanya pemimpin wajiblah dihormati, ditaati dan dipatuhi sepanjang ia menjalankan kewajibannya dengan baik dan benar.

Pemberian gelar kehormatan adat kepada pemimpin negeri adalah merupakan adat yang lazim dilakukan oleh orang melayu karena jasa dan pengabdiannya kepada masyarakat.

LAMR Kota Dumai juga menjelaskan, bahwa kata Datuk berasal dari kata Sansakerta yakni Datu dengan makna orang yang mulia, bahkan bermakna sama dengan Raja. Posisi Datuk dalam masyarakat di Riau pesisir maupun daratan hampir sama, perbedaannya hanya sedikit yakni musyawarah para Datuk. Seorang Datuk dapat menjadi pemimpin/penguasa utama pada suatu kelompok tertentu di Riau daratan.

Tidak demikian dengan halnya di Riau pesisir, tidak sampai pada peneraju utama kekuasaan paling-paling pemegang kuasa untuk sementara seperti yang pernah terjadi pada Kerajaan Siak Sri Indrapura. Cuma baik di Riau pesisir maupun Riau daratan sama-sama menempatkan Datuk sebagai orang mulia atau dalam bahasa orang tempatan disebut sebagai orang patut karena kemampuannya dan pengabdiannya pada masyarakat.

Sebutan tersebut di iringi dengan kata "SERI" yang menyarankan pengertian "cahaya" tetapi saran arti tersebut adalah sesuatu yang datang dari dalam diri seseorang tidak dari benda lain. Tidak pernah dikatakan lampu ber"SERI" bagi alat penerangan yakni lampu atau bercahaya.

Selalunya kata tersebut muncul untuk mengambarkan suatu suasana positif dari hati, misalnya melalui kalimat "SERI nya muncul kemuka" atau "wajahnya berseri-seri". Hal ini menunjukkan ketidak pura-puraan atau keikhlasan terhadap satu maupun lain hal, justru bagian wajah pula yang dihadapkan kepada Allah SWT.

Warkah LAMR Kota Dumai mengambarkan sebuah filosofi yang syarat dengan makna. Namun pastinya dari pengukuhan dan penabalan sebuah gelar adat ada harapan bagus dan elok  mengiringi yaitu menjalankan amanah dengan sebaik mungkin demi kemaslahatan umat. Semoga Wali Kota Dumai H. Paisal, SKM., MARS dapat menjalankan amanah sebagaimana gelar adat yang diberi oleh LAMR Kota Dumai.***(LPC)