Kerja Bareng Dengan BPBD Rembang, Perhutani Lakukan Penyuluhan Bencana Di Desa Tanjung Kecamatan Sulang

Sabtu, 18 Maret 2023

Rembang (Jateng), LPC

Kerja Bareng dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Rembang (BPBD) Perhutani Mantingan lakukan penyuluhan bencana di desa Tanjung kecamatan Sulang (Jum'at, 17/03/2023).

Turut hadir dalam kegiatan itu Wakil Bupati Rembang KH Hanis Cholil Barro yang biasa disapa Gus Hanis, Adm Mantingan Ir Marsaid, Kepala BPBD Rembang Sri Jarwati MPd, MH dan jajaran Forkopimda Rembang.

Kepala BPBD kabupaten Rembang Sri Jarwati MPd MH menyampaikan bahwa untuk tahun 2022 jumlah kejadian bencana di kabupaten Rembang menempati urutan pertama dengan kebakaran 54 kali dan yang paling tinggi di bulan Agustus sebanyak 12 kali kebakaran dan bulan September sebanyak 17 kali. Padahal kemarau basah saja bencana kebakaran cukup banyak", ujarnya.

“Lanjut dia, kita bisa membayangkan bahwa prakiraan dari BMKG untuk tahun 2023 ini adalah tahun kering dan sangat kering dan ini adalah sangat tepat bila Perhutani lakukan nota perjanjian kerjasama dengan BPBD. Kebakaran menjadi puncak paling tinggi dan didominansi oleh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Dihadapan Wabub Gus Hanis menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi bencana ini hasil dari tindak lanjut kerjasama dengan Perhutani yang telah kami tanda tangani tanggal 14/02/2023. Karena prinsip di BPBD itu kerjanya harus sat set bat bet. Maka kami tidak perlu berlama - lama untuk mengaggendakan kegiatan penyuluhan, mumpung bulan ini memasuki pancaroba. Atau bulan menjelang musim kemarau.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk tahun 2023 ini menurut BMKG bahwa musim kamarau di kabupaten Rembang untuk beberapa daerah lebih awal dan kemaraunya dan lebih panjang dari tahun sebelumnya.

Kebakaran hutan itu tanggung jawab kita bersama mari kita untuk tetap siaga dan menjaga kawasan hutan agar terhindar dari kebakaran. 

Untuk kabupaten Rembang sudah ada sekitar 17 desa tahan bencana (destana) karena tiap musim kemarau desa tanjung ini kekurangan air, maka ia berpesan untuk dimusim kemarau yang akan datang masyarakat desa Tanjung bisa menghemat air dan kita akan bentuk desa Tanjung ini menjadi desa tahan bencana, paparnya.

Sementara itu Wakil Bupati Rembang berharap untuk masyarakat desa Tanjung yang notabene dengan kawasan hutan untuk tetap menjaga kelestarian hutan guna menambah sumber mata air di kawasan hutan tetap terjaga. Sehingga saat musim kemarau tiba desa Tanjung tetap bisa bertahan dari bencana kekeringan.

Dari kegiatan sosialisasi bencana juga diikuti oleh 50 warga desa Tanjung  nara sumber dan yang menyampaikan dari Perhutani Ir Marsaid Adm Mantingan dan Kepala BPBD Rembang Sri Jarwati. 

***Lilis Kabiro Blora