Kota Dumai (Riau), LPC
BKSDA Seksi IV Dumai belum mengetahui secara pasti terkait perizinan pembangunan tower yang berdiri di kawasan konservasi sejak tahun 2021 dan akan berkoordinasi dengan kantor BBKSDA Riau di Pekanbaru selaku kantor induk dari kantor seksi IV Dumai. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Wilayah IV, Yusef Andriyana S.Hut M.Sc, pada Kamis (13/11/2025).
Yusef menuturkan bahwa pihak seksi IV Dumai tidak memiliki kewenangan untuk menerbitkan izin pembangunan di kawasan konservasi tersebut.
“Kami di kantor seksi tidak memiliki kewenangan terkait izin pembangunan tower di wilayah konservasi,” ujarnya menegaskan saat diwawancarai.
Ia menerangkan bahwa mekanisme perizinan sepenuhnya berada di tingkat Balai yang berada di Pekanbaru. Seperti diketahui bahwa dalam organisasi BBKSDA Riau, bahwa BBKSDA Riau membawahi 2 Bidang Wilayah, yakni Bidang Wilayah I yang berkantor di Rengat, dan Bidang Wilayah II yang berkantor di Siak. Dalam hal ini, Seksi IV Dumai merupakan unit yang berada dibawah Bidang Wilayah II.
“Segala bentuk perizinan dikeluarkan dan diproses langsung oleh Balai yang ada di Pekanbaru,” jelasnya mengenai alur kebijakan yang berlaku.
.jpg)
Menyoroti pembangunan tower yang telah berlangsung sejak tahun 2021, Yusef mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Balai untuk memastikan kejelasan status pembangunan itu.
“Kami akan melakukan koordinasi kepada Balai untuk mengetahui duduk perkaranya,” katanya.
Yusef menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi guna melengkapi data yang ada dari Balai di Pekanbaru sebelum menentukan langkah lebih lanjut.
“Koordinasi diperlukan agar kami memahami seluruh proses yang telah berjalan sejak awal,” tuturnya.
Terkait ketidak tahuan dirinya tentang proses pembangunan tower itu, Yusef menyebut hal tersebut bukan tanpa alasan.
“Saya baru menjabat sejak bulan Juni lalu di Dumai, sebelumnya saya bertugas di TN Kutai,” ujarnya memberi penjelasan.
Ia juga mengatakan bahwa proses pemeriksaan internal akan dilakukan untuk memastikan tidak ada kekeliruan informasi.
“Kami akan cek ulang semuanya agar tidak ada data yang terlewat,” ucapnya.