Kota Dumai (Riau), LPC
Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Kilang Dumai sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero) tidak hanya berfokus menjalankan roda bisnis pengolahan minyak dan petrokimia guna memenuhi rantai pasok energi nasional, tetapi juga fokus untuk terus berinovasi demi memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Inovasi sendiri telah menjadi bagian dari komitmen dan budaya yang ada di lingkungan PT KPI Kilang Dumai yang diwujudkan dalam Continuous Improvement Program (CIP). Pada tahun 2024, pelaksanaan CIP Kilang Dumai berhasil menemukan 116 inovator potensial yang tergabung dalam 15 kelompok gugus CIP dengan inovasi-inovasi terbaru sekaligus akan menghasilkan potensi margin value creation (nilai tambah) bagi Kilang Dumai.
“Dari inovasi yang berhasil diciptakan oleh 15 gugus ini, diproyeksikan akan menghasilkan nilai tambah sebesar 4 triliun. Selain memberikan potensi profit, inovasi mereka ini juga sejalan dengan implementasi sustainability dan budaya HSSE di Kilang Dumai dan turut mendukung implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) dan ESG (Environmental, Social, and Government) perusahaan,” kata Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan dalam keterangan tertulisnya di Dumai, Kamis (9/1).
15 gugus CIP tersebut berhasil didapatkan lewat serangkaian tahap penyeleksian kelompok gugus dan risalah inovasi serta pelatihan (coaching clinic) dan penjurian. Selain itu, inovasi terbaru dari 15 gugus CIP Kilang Dumai ini juga telah melewati tahap kompetisi dengan seluruh unit operasi PT KPI lainnya dalam ajang Grand Forum Inovasi Mutu (GFIM) 2024 yang diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam ajang GFIM 2024 yang selesai digelar pada 4 Desember 2024 lalu ini, 15 gugus CIP Kilang Dumai berhasil memborong sejumlah penghargaan dengan predikat Platinum, Gold, Silver, dan Special Award.
“Untuk peraihan predikat ‘Platinum’ ada PCP Pro Guard dan PCP P2B Dumai. Untuk peraihan ‘Gold’ berhasil diraih oleh PC-Prove Mix Max, PC-Prove Marksman 2.0, PC-Prove Sega, PC Prove Tube Must, RT-Prove Rocker 4.0, PC-Prove Retro, FT-Prove Work-Pro, PC-Prove Prolite, dan PC Prove Tanker 2.0,” kata Agustiawan.
Sementara itu, untuk predikat ‘Silver’ berhasil disabet oleh gugus CIP PC-Prove Markicab, PC-Prove Efprecol, PC-Prove Suhu, dan FT-Prove Saltsov. Tak ketinggalan, penghargaan Special Award for the Best Presentation Visual juga berhasil diraih oleh PT KPI Kilang Dumai oleh gugus FT-Prove Work-Pro dengan judul inovasi “Mewujudkan Overhaul Excellent Terkait MTTR MOTOR LISTRIK DENGAN INOVASI ROTOR HANDLING DEVICE (ROHADI) di Workshop PT KPI Unit Dumai.
Lebih lanjut, Agustiawan menyebutkan 15 gugus CIP PT KPI Kilang Dumai pada tahun 2024 tersebut nantinya masih akan melanjutkan perjuangannya ke tahap selanjutnya dalam kompetisi di tingkat Holding PT Pertamina (Persero).
“Keseluruhan inovasi dari 15 gugus CIP Kilang Dumai yang telah selesai berkompetisi di tingkat Subholding (PT KPI), nantinya masih akan melanjutkan langkah perjuangannya ke ajang Annual Pertamina Quality Award 2025,” katanya.
Program CIP yang dilaksanakan oleh bagian Quality Management Kilang Dumai ini, dengan penerapan prinsip plan, do, check, action (PDCA), secara kontinu setiap tahunnya terus digelar untuk mendorong seluruh Perwira (sebutan pekerja Pertamina) berkreativitas dan berinovasi untuk meningkatkan nilai tambah serta kontribusi positif bagi perusahaan.
Selain memberikan kontribusi positif untuk keberlanjutan perusahaan, program CIP Kilang Dumai juga telah menjadi wadah kolaborasi seluruh Perwira dalam meningkatkan kompetensi dan kapabilitas dalam menjalankan perannya sebagai garda terdepan yang menjaga ketahanan energi nasional bagi masyarakat.
“PT KPI Kilang Dumai sangat mendukung penuh seluruh Perwira untuk menciptakan inisiatif terobosan-terobosan baru yang inovatif dan solutif untuk meningkatkan kinerja operasional dan keandalan kilang. Program ini juga sejalan dengan core values AKHLAK dan menjadi langkah strategis untuk mengasah hard skill dan soft skill para Perwira di tengah tantangan industri migas dan petrokimia saat ini. Sehingga, secara tidak langsung ini juga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kilang Dumai,” tutup Agustiawan.***