Kampar (Riau), LPC
Warga Kampar korban pembacokan bernama Herianto yang beralamat di RT 3/ RW 1 Dusun 1 Desa Ridan Permai kecamatan Bangkinang Kota sudah diperbolehkan pulang oleh dokter rumah sakit Santa Maria Pekanbaru hari Jum'at kemaren (30/6/2023).
Tapi sayangnya sampai saat ini Herianto belum bisa juga pulang karena belum melunasi tunggakan biaya pengobatan.
Herianto masuk ke rumah sakit Santa Maria pada hari Kamis (22/6/2023) lalu karena dibacok oleh tetangganya sendiri yang bernama Kaharudin Dalimunte alias Kohar secara membabi buta dengan menggunakan parang panjang yang mendarat di bagian belakang kepala dan punggung Herianto.
Sampai saat ini, Kohar masih menghilang dan belum tertangkap bahkan keluarganya Kohar pun sudah pindah dan tidak tahu kemana perginya.
Upiyanti istri Herianto kepada wartawan melalui telepon genggam (Sabtu, 01/07/2023) mengatakan, bahwa suami sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit Santa Maria Pekanbaru pada hari Jum'at kemaren tetapi suaminya tidak bisa pulang karena belum melunasi tunggakan di rumah sakit Santa Maria yang nilainya sebesar 80 Juta.
"Biaya pengobatan semuanya sebesar 100 Juta lebih dan kemaren sudah di angsur pembayarannya. Saya sudah menjual rumah gubuk kecil dan termasuk tanah. Rumah gubuk kecil itu satu - satunya harta kami yang sudah kami jual untuk membayar angsuran di rumah sakit Santa Maria dan sekarang masih tersisa tunggakan biaya pengobatan sebesar 80 Juta lagi", kata ibu satu anak itu dengan raut wajah sedih.
Disampaikan Upiyanti juga, keluarganya sudah pasrah untuk membayar tunggakan biaya pengobatan di rumah sakit Santa Maria yang cukup besar itu.
"Semakin lama dibayar sisa tunggakan itu, semakin lama semakin bertambah dan kami sekarang tidak punya apa - apa lagi untuk melunasi biaya pengobatan. Saya hanya bisa berdoa agar ada orang atau pihak - pihak terkait yang peduli meringankan beban kami sekeluarga", ungkap Upiyanti. ***Anton