Kanal

Perhutani Lakukan Kerjasama Penanggulangan Bencana Dengan BPBD Kabupaten Rembang

Rembang (Jateng), LPC

Perhutani Mantingan dan Kebonharjo lakukan kerjasama penanggulangan bencana dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (bpbd) Kabupaten Rembang yang dituangkan dalam  Penandandatangan kerjasama di ruang aula BPBD kabupaten Rembang. Selasa (14/02/2023).

Turut mendampingi  dalam penandatangan Pramudjo SH. wakil Adm Mantingan dan Kebonharjo Dwi Anggoro Kasih, Titus Ariyanto, Asper  dan jajaran Danru Polmob Mantingan serta kebonharjo.

Usai Penandatanganan kerjasama Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rembang Sri Jarwati MPd MH  menyampaikan bahwa bahwa untuk tahun 2022 jumlah kejadian bencana di kabupaten Rembang menempati pertama kebakaran 54 kali. yang paling tinggi di bulan Agustus dan September 2 bulan ini kebakaran 12 kali dan septemper ini ada 17 kali . Padahal kemarau basah saja di 2 bulan ini kita cukup besar dalam kejadian kebakaran.” Ujarnya.

“Lanjut dia, kita bisa membayangkan bahwa prakiraan dari BMKG untuk tahun 2023 ini adalah tahun kering dan sangat kering. dan ini adalah sangat tepat bila Perhutani lakukan nota perjanjian kerjasama dengan BPBD. Kebakaran menjadi puncak paling tinggi dan didominansi oleh oleh kebakaran hutan dan lahan.

Entah itu disengaja atau tidak bahwa kebakaran lahan yang ada di kawasan hutan itu rata –rata berada didaerah yang sulit untuk dilewati oleh mobil pemadam kebakaran. Namun sekarang karena kebakaran hutan dan lahan itu sudah masuk to foksi kami lewat kerjasama yang ditandatangani. untuk pemadaman yang ada dalam kawasan hutan kami juga sudah ada peralatanya,tuturnya.

Untuk tahun 2022 kejadian bencana dikabupaten Rembang mencapai 148 yang meliputi bencana banjir,tanah longsor angin puting beliung serta abrasi untuk daerah pantura yang menimpa kecamatan Kragan dan kecamatan Sarang. Dampak dari abrasi walaupun hanya sedikit tetapi luar biasa. bulan Juni 2022 itu ribuan rumah terdampak bencana rob. untuk itu BPBD juga sudah mensiagakan 6 pos di Pantura wilayah Kabupaten Rembang.

Ia juga berharap.” Dengan adanya kerjasama ini kita bisa saling melengkapi dan bersinergi dalam pencegahan penanggulangan bencana di kawasan hutan baik untuk tanah lonsor kebakaran hutan dan lahan serta bencana alam angin puting beliung. “  

Yang penting kita saling memberikan informasi dan memberikan pelatihan maupun sosialisasi dan edukasi untuk masyarakat di sekitar kawasah hutan untuk bisa tahan bencana bila sewaktu-waktu timbul bencana banjir maupun tanah longsor maupun kebakaran kawasan hutan. 

Pemahaman kepada masyarakat kawasan hutan ayo segera gas pol untuk pemahaman dan sosialisasi bencana utamanya di pinggir kawasan hutan untuk tri wulan 1 ini kami sudah siap. Tuturnya.

untuk desa rawan bencana di kabupaten Rembang mencapai 122 termasuk yang ada didalam kawasan hutan. makanya mari kita siagakan mitigasi bencana untuk desa yang rawan bencana. Jangan sampai ada bencana baru kita bingung untuk melakukan pengamanan bencana,

Sementara itu Adm Mantingan Marsaid menyampaikan bahwa  dengan adanya perjanjian kerjasama ini tentu sangat membantu kami dalam penanganan bencana kebakaran kawasan hutan. karena biasanya kebakaran didalam kawasan hutan itu disebabkan ulah para penggarap yang tidak bertanggung jawab,serta para pelaku ilegal logging untuk mengecoh para petugas agar dia dapat mas uk kawasah hutan untuk melakukan pencurian pohon.”terang Marsaid.

Jadi kami merasa terbantu karena kebakaran hutan itu adalah tanggung jawab kita bersama dalam mengatasi bencana di kawasan hutan. Untuk menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh Program BPBD Kabupten Rembang kami siap untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat di pinggir kawasan hutan tentang bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. agar nantinya dengan program Desa tahan Bencana (destana) di kabupaten Rembang segera tercapai sesuai denga target dari Pemerintah.Pungkasnya yang diamini oleh Joko Santoso Adm KPH Kebonharjo. 

***Lilis Kabiro Blora

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER