Kanal

Ribut Disaat Malam Takbir, Pemuda Desa Karang Rowo Dan Wotan Akhirnya Sepakat Berdamai

Pati ( Jateng), Lineperistiwa.com

Empat orang pemuda telah melakukan keributan di salah satu Masjid di Dukuh Sidorejo, Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, pada Senin (02/05/2022) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB, bertepatan malam takbir 1 Syawal 1443 H.

Ke empat pemuda tersebut berinisial FA, RE, Al, RO berasal dari Dukuh Ngeseng, Desa Karang Rowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah.

Ke empat pemuda tersebut datang ke Dukuh Sidorejo dengan tujuan mencari salah seorang pemuda Dukuh Sidorejo yang dicurigai telah melakukan pemukulan terhadap rekan mereka.

Berdasarkan keterangan salah seorang warga Dukuh Sidorejo yakni Warsito menyampaikan bahwa ke empat pemuda tersebut menuju Masjid untuk mencari pemuda Sidorejo yang mereka curigai telah melakukan pemukulan terhadap rekannya.

"Saya lari mengejar mereka karena menuju Masjid mencari pemuda Sidorejo yang dicurigai tersebut. Dan ternyata bertemu di Masjid, akhirnya berkelahi langsung saya lerai," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Bambang yang saat kejadian sedang mengumandangkan takbir di dalam Masjid mengungkapkan bahwa dirinya sangat kaget karena ada keributan.

"Micropon langsung saya taruh di lantai, saya lerai sambil saya marah-marah mereka. Ora duwe sopan masjid gawe tukaran (Gak punya sopan Masjid buat berkelahi)," ucap Bambang kepada ke empat pemuda yang membuat keributan di Masjid tersebut.

Karena telah membuat keributan dan memukul salah seorang pemuda Sidorejo yang bernama Yogo di Masjid maka masyarakat Dukuh Sidorejo tidak terima. Lantas memanggil 4 pemuda Ngeseng tersebut beserta keluarganya untuk membahas pekara tersebut. Dibahas secara kekeluargaan apa diproses secara hukum. Berdasarkan hasil kesepakatan bersama, akhirnya permasalahan itu diproses secara kekeluargaan.

Untuk memberikan pembelajaran, keempat pemuda Ngeseng tersebut diharuskan untuk menandatangai kertas di atas materai. Bahwa tidak akan mengulangi membuat keributan di Dukuh Sidorejo apalagi di dalam Masjid.

Mediasi perkara tersebut dilaksanakan di rumah Bapak Bayan Supardi Dukuh Sidorejo, yang dihadiri para tersangka dan korban beserta keluarga, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, para Aparatur Desa, juga dihadiri Bhabinkamtibmas Bripka Eka Wahyu dan Briptu Didik Kurnia, pada Selasa (03/05/2022) malam, sekitar pukul 08.00 WIB. 

Babinkamtibmas Bripka Eka Wahyu mengimbau agar kejadian serupa tidak sampai terulang kembali.

"Saya harap kejadian tersebut tidak terulang kembali di Masjid ataupun di tempat lain," tuturnya.

Perwakilan dari keempat Pemuda Ngeseng Nafi'an meminta maaf atas kejadian tersebut dan juga mengharap agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

"Saya sebagai perwakilan dari para pemuda Dukuh Ngeseng meminta ma'af kepada masyarakat Sidorejo. Kejadian tersebut mudah-mudahan tidak terulang lagi dimanapun. Di Dukuh Sidorejo apalagi di Masjid. Dan memang bagus kalau harus tanda tangan di atas materai demi kebaikan bersama," ungkapnya

Sementara itu, Modin Ali Gufron selaku salah satu tokoh Masyarakat Dukuh Sidorejo juga berharap perdamaian tersebut bisa langgeng selamanya.

"Dengan tanda tangan diatas materai ini. Biar bisa membikin pembelajaran bagi anak muda jaman sekarang agar tidak bertindak melampaui batas, dan alhamdulillah berjalan lancar berakhir dengan damai semoga perdamaian ini bisa langgeng selamanya," imbuhnya. (Nor)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER